Memang anak senirupa terkenal dengan anehnya. Ada yang mengatakan anak-anak senirupa itu gila. Banyak yang berpendapat demikian. Tapi menurut pandanganku, mereka bukanlah seorang yang gila, tapi mereka berusaha untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan isi pikiran mereka.
Aku juga seorang anak senirupa di salah satu universitas di Padang. Diterima masuk di Universitas tahun 2010 lalu. Dari dulu kelakuanku memang agak aneh. Di sekolah temanku hanya sedikit yang akrab. Sampai sekarang aku hanya ingat hanya sedikit saja nama-nama mereka, walaupun satu angkatan dan sudah tiga tahun bersama di sekolah. Mengingat nama adalah hal yang sulit untukku.
Mungkin di sekolah aku aneh. Semua mungkin tahu akan keberadaanku di sekolah. Ada identitas yang menunjukkan keberadaan diriku. Selain terkenal karena orang tuaku juga mengajar di sekolah, ada identitas lain yang menunjukkan keberadaanku. Memiliki hoby yang aneh dengan yang lainnya. Ekstra kulikuler yang aku ikuti juga yang berbeda dari yang teman-teman ikuti.
Aku ambil Ekstrakulikuler Satria Nusantara (SN), latihan tenaga dalam. Latihan malam di sekolah, keliling melatih kepekaan, merasakan keberadaan mereka di dunia lain. Bergantung di lampu Neon, bermain sepak takraw dengan bohlam lampu 10 watt.
Pulang sekolah tidak langsung pulang, tapi main dulu di lapangan tennis sekolah. Handstand, jalan pakai tangan, dan lain-lain.
yang paling menjadi identitasku di sekolah adalah tiap hari aku berangkat dan pulang sekolah dengan sepeda. Headset besar selalu terpasang ditelingaku. Nusik tidak lepas dalam keseharianku. Dan sampai sekarang sepeda menjadi identitasku, apalagi setelah touring Padang-Curup dan Padang-Jogja kemarin. Orang-orang semakin mengenalku dengan sepeda. Sepeda menjadi identitas diriku sampai hari ini. berbagai macam istilah muncul dan diberikan untukku. Afif dengkul, Monster, dan sebagainya.
setelah tamat SMA, sebelum diterima di Universitas, ada ide gila yang membuatku hampir terkenal di Jurusan Seni rupa. Sebuah ide memanfaatkan barang bekas muncul saat itu ketika aku melihat tas aneh yang berupa tas berduri. Ide tas dari galon muncul dikepalaku.
dengan memanfaatkan tas bekas dan juga galon bekas, jadilah sebuah tas yang unik menurutku. Sebuah tas galon sekarang juga menjadi identitasku. Orang kenal denganku dengan tas galonku. walaupun orang tidak tahu namaku, tapi mereka kenal dari tas galon yang sering kupakai. Aneh memang. Tapi bagiku sebuah kebanggaan karena setiap aku memakai aku bisa membuat orang bahagia. Mereka yang melihat pasti akan tersenyum bahkan tertawa. Aku tidak malu, tapi bangga..
karena inilah diriku, inilah identitasku. Mereka tidak mengenalku, namaku, tapi mereka kenal aku karena identitasku yang selalu bersepeda dan tas galonku..
Aku juga seorang anak senirupa di salah satu universitas di Padang. Diterima masuk di Universitas tahun 2010 lalu. Dari dulu kelakuanku memang agak aneh. Di sekolah temanku hanya sedikit yang akrab. Sampai sekarang aku hanya ingat hanya sedikit saja nama-nama mereka, walaupun satu angkatan dan sudah tiga tahun bersama di sekolah. Mengingat nama adalah hal yang sulit untukku.
Mungkin di sekolah aku aneh. Semua mungkin tahu akan keberadaanku di sekolah. Ada identitas yang menunjukkan keberadaan diriku. Selain terkenal karena orang tuaku juga mengajar di sekolah, ada identitas lain yang menunjukkan keberadaanku. Memiliki hoby yang aneh dengan yang lainnya. Ekstra kulikuler yang aku ikuti juga yang berbeda dari yang teman-teman ikuti.
Aku ambil Ekstrakulikuler Satria Nusantara (SN), latihan tenaga dalam. Latihan malam di sekolah, keliling melatih kepekaan, merasakan keberadaan mereka di dunia lain. Bergantung di lampu Neon, bermain sepak takraw dengan bohlam lampu 10 watt.
Pulang sekolah tidak langsung pulang, tapi main dulu di lapangan tennis sekolah. Handstand, jalan pakai tangan, dan lain-lain.
yang paling menjadi identitasku di sekolah adalah tiap hari aku berangkat dan pulang sekolah dengan sepeda. Headset besar selalu terpasang ditelingaku. Nusik tidak lepas dalam keseharianku. Dan sampai sekarang sepeda menjadi identitasku, apalagi setelah touring Padang-Curup dan Padang-Jogja kemarin. Orang-orang semakin mengenalku dengan sepeda. Sepeda menjadi identitas diriku sampai hari ini. berbagai macam istilah muncul dan diberikan untukku. Afif dengkul, Monster, dan sebagainya.
setelah tamat SMA, sebelum diterima di Universitas, ada ide gila yang membuatku hampir terkenal di Jurusan Seni rupa. Sebuah ide memanfaatkan barang bekas muncul saat itu ketika aku melihat tas aneh yang berupa tas berduri. Ide tas dari galon muncul dikepalaku.
dengan memanfaatkan tas bekas dan juga galon bekas, jadilah sebuah tas yang unik menurutku. Sebuah tas galon sekarang juga menjadi identitasku. Orang kenal denganku dengan tas galonku. walaupun orang tidak tahu namaku, tapi mereka kenal dari tas galon yang sering kupakai. Aneh memang. Tapi bagiku sebuah kebanggaan karena setiap aku memakai aku bisa membuat orang bahagia. Mereka yang melihat pasti akan tersenyum bahkan tertawa. Aku tidak malu, tapi bangga..
karena inilah diriku, inilah identitasku. Mereka tidak mengenalku, namaku, tapi mereka kenal aku karena identitasku yang selalu bersepeda dan tas galonku..
No comments:
Post a Comment